Ada 4 pokok bahasan Sosiologi:
1. TINDAKAN SOSIAL
Max Weber
Pokok
bahasan sosiologi menurut Max Weber terkenal dengan tindakan sosial. Suatu tindakan
dikatakan sebagai tindakan sosial hanya jika tindakan tersebut dilakukan dengan
mempertimbangkan perilaku orang lain. Contoh, bunuh diri karena merasa bersalah
kepada orangtuanya atas perbuatan mencuri merupakan sebuah tindakan sosial.
Contoh lain, memelihara burung untuk diikutsertakan dalam sebuah perlombaan
sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial, tetapi
memelihara burung hanya untuk kesenangan pribadi, bukan merupakan tindakan
sosial.
2. FAKTA SOSIAL
Pokok bahasan sosiologi
menurut Emile Durkheim adalah fakta-fakta
sosial. Fakta sosial yang dimaksud adalah cara berpikir, berperasaan dan
bertindak yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan
mengendalikan individu tersebut. Contoh:seorang murid di sekolah diwajibkan
untuk tepat waktu masuk kelas, menggunakan seragam sekolah yang rapih, disiplin
dalam mengikuti pembelajaran, bersikap hormat pada guru. Hal-hal seperti ini
dituangkan dalam sebuah aturan Tata Tertib Siswa (Tatibsi) dan memiliki sanksi
bila dilanggar. Contoh tersebut
menggambarkan sebuah fakta sosial, karena bisa dilihat adanya cara berpikir,
bertindak dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat
memaksa dan mengendalikan individu (murid)
3. REALITAS SOSIAL
4. KHAYALAN SOSIOLOGIS
Menurut C.Wright
Mills pokok bahasan sosiologi dikenal dengan khayalan sosiologis (the
sociological imagination). Khayalan sosiologis diperlukan untuk dapat
memahami apa yang ada dalam diri manusia maupun yang terjadi di masyarakat.Alat
untuk melakukan khayalan sosiologis adalah troubles
dan issues. Troubles adalah permasalahan pribadi individu dan merupakan ancaman
terhadap nilai-nilai pribadi. Issues
merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu. Contoh,
jika suatu sekolah hanya memiliki satu siswa yang tidak lulus atau tidak naik
kelas, maka ketidaklulusan itu adalah trouble.
Masalah individual ini pemecahannya bisa lewatpembelajaran ulang secara
pribadi. Sementara jika di sekolah tersebut ada 45 siswa yang tidak lulus dari
50 siswa yang ada, maka ketidaklulusan tersebut merupakan issue, yang membutuhkan kajian lebih luas untuk pemecahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar